sektor

RCN

Senin, 15 September 2008

skripsi

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Di abad modern ini berbagai faktor kehidupan masyarakat mengalami kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini disebabkan berkat meningkatnya kualitas pendidikan. Memprioritaskan memajukan bidang pendidikan baik pelaksanaan maupun pengembangannya terutama peningkatan mutu pendidikan yang dapat melahirkan tenaga-tenaga terampil dan professional. Mereka diharapkan dapat menjadi reformer dalam segala bidang sesuai dengan disiplin ilmu mereka dan dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa sehingga meningkatkan kemajuan hidup manusia baik lahir maupun batin. 
Upaya peningkatan mutu pendidikan diantaranya dengan melakukan supervisi pendidikan, yakni dengan mengadakan pembinaan atau perbaikan terhadap situasi pendidikan, sebagaimana diungkapkan oleh MA Ametembun bahwa supervisi pendidikan adalah pembinaan ke arah perbaikan situasi pendidikan atau peningkatan mutu pendidikan.
Yang dimaksud dengan pembinaan dalam kajian ini adalah berupa pelayanan yang diberikan oleh atasan kepada bawahan atau stafnya, dalam hal ini pimpinan sekolah (Kepala Sekolah) terhadapa guru-guru atau personal lainnya untuk membantu dalam pengembangan proses belajar mengajarnya. 1

Sesuai dengan pengertian tersebut di atas bahwa fungsi supervisi pendidikan itu sendiri dapat memajukan dan mengembangkan proses pengajaran sehingga menjadi lebih lebih baik. 
Dengan paradigma ini, diharapkan para pendidik dan supervisor dapat menjalin kerjasama yang lebih harmonis dalam rangka mengembang tugas-tugas kependidikam yang dibebankan pada diri mereka masing-masing sesuai dengan amanat yang diembannya. 
Dalam pembahasan di atas menunjukkan betapa pentingnya supervisi pendidikan yaitu sebagai salah satu fungsi utama untuk mengatur program pendidikan. Sebagai fungsi utama managemen pendidikan adalah fungsi pengawasan. Dengan pengawasan (controlling) bisa diketahui situasi pendidikan.
Supervisi sebenarnya meliputi dua aspek yaitu aspek administrasi dan aspek edukatif (pendidikan). Dalam pembahasan ini penulis menekankan kajiannya dalam aspek edukatif (pendidikan) yang secara konseptual sasarannya adalah situasi pendidikan atau lebih terbatas lagi proses belajar mengajar yang baik. 
Supervsisi ditujukan kepada usaha perbaikan situasi belajar mengajar. belajar mengajar adalah situasi di mana terjadi proses interaksi guru dan murid dalam usaha mencapai tujuan belajar yang telah ditentukan.2
Idealnya pimpinan sekolah sebagai supervisor dalam hal ini kepala sekolah merupakan orang yang paling dominan dalam kesuksesan dalam pendidikan, dan diharapkan mempunyai kemampuan membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan serta menbingkatkan personal dan professional guru (staf bawahan) nya dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini Henyat Sutopo menyebutkan:
Pimpinan pendidikan merupakan suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan lebih efektif didalam mencapai tujuan pendidikan ”3

Dengan kata lain bahwa tercapai tidaknya pendidikan tergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan pimpinan pendidikan atau kepala sekolah. Akan tetapi dalam menjalankan fungsinya dia selalu dituntut kerjasama dengan para guru atau personil lainnya demi tercapainya tujuan pendidikan. NA Ametembun mengungkapkan lebih jauh lagi bahwa:
Perhatian suatu situasi pendidikan bukanlah tanggung jawab seorang diri melainkan tanggung jawab bersama kepala sekolah, guru, murid dan orang tua serta masyarakat4

Supervisi pendidikan selain menyediakan supervisor yang bisa membawa guru pada tujuan yang hendak dicapai, supervisor perlu mendorong para guru yang hendak untuk saling bekerja sama diantara mereka demi pertumbuhan jabatan dan meningkatkan professional mereka sendiri, yang demikian itu juga menguntungkan bagi anak didiknya. Latar belakang pendidikan, karakteristik dan pengalaman hidup masing-masing guru mempengaruhi profesionalisme mereka. Guru dituntut berani menghadapi tantangan dalam tugas maupun lingkungannya yang juga akan mempengaruhi pribadi guru. Sedangkan profesi guru itu sendiri tidak mudah dicapai oleh setiap orang, karena dituntut beberapa syarat, diantaranya adalah:
a.Individu yang terdididik
b.Ahli dalam mata pelajaran dengan ijazah yang menjamin bahwa a mampu mengajar pada bidangnya.
c.mampu bekerja dengan anak secara meningkan kemampuan belajar baginya5

Untuk mewujudkan situasi pendidikan yang diharapkan tidak cukup dengan persyaratan itu saja, tetapi juga harus ditunjang dengan suasana yang mendukung yaitu suasana dimana guru dan murid merasa aman dan bebas untuk mengembangkan potensinya. Sehingga peranan supervisi disini sama halnya dengan peranan supervisor, sebagaimana disebutkan oleh Piet. A. Suhertian dan Frans Mataheru bahwa:
Peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembakan potensi dan daua kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab6

Pelaksanaan supervisi pendidikan pada dasarnya menghendaki bentuk pelayanan yang demokratis dan kooperatif, dimana dengan jiwa kekeluargaan yang kuat, menerima pendapat orang lain, supervisor dan guru bekerja sama mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang baik. 
Dan supervisi pendidikan seharusnya juga sebagai kegiatan ilmiah dan kegiatan kreatif. Supervisi ilmiah berusaha agar segenap pengetahuan tentang pengajaran serta elemen-elemennya dimanfaatkan di dalam proses belajar anak dengan menggunakan metode ilmiah.7
Pelaksanaan supervisi baik dari segi fungsi maupun peranannya berorientasi pada situasi belajar atau proses pengajaran, di mana semua factor yang memberi kemungkinan bagi diri dalam memberi pelajaran kepada murid untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena berhasil tidaknya suatu pendidikan akan nampak pada hasil belajarnya, dan hasil belajar akan baik apabila proses belajar mengajarnya baik. Dengan kata lain tinggi rendahnya mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas proses belajar mengajarnya. Untuk mewujudkan situasi pendidikan yang lebih terbatas lagi proses pengajaran yang lebih baik, bila dilihat dari tahun ke tahun secara sepintas pelaksanaan supervisi pendidikan di SMP Khoiriyah Jombang mengalami kemajuan, akan tetapi secara empiris belum diketahui secara jelas supervisi pendidikan, dampak terhadap peningkatan kualitas pengajaran guru dan hambatan atau kendala apa saja yang dialami dalam pelaksanaan supervisi.
Dari pokok fikiran di atas, penulis mengangkat masalah ini dengan judul “Urgensi Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Di SMP Khoiriyah Jombang”

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Bagaimanakah pelaksanaan supervisi pendidikan di SMP Khoiriyah Jombang?
2.Bagaimana Urgensi Supervisi pendidikan di SMP Khoiriyah Jombang?
Tujuan Pembahasan
Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam mengadakan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:
3.Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi pendidikan di SMP Khoiriyah Jombang?
4.Untuk mengetahui Urgensi Supervisi pendidikan di SMP Khoiriyah Jombang?
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberi manfaat :
1.Secara Teoritis
a.Dapat menambah perbendaharaan Hasanah keilmuan Pendidikan Agama Islam 
b.Dapat digunakan sebagai input dalam mengelola pendidikan, bagaimana seharusnya mengelola pendidikan itu yang sesuai dengan keinginan masyarakat dan orang tua murid, sehingga mutu lembaga pendidikan yang telah dikelola dapat diandalkan
c.Sebagai acuan untuk membuat karya tulis ilmiah dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan khususnya dalam bidang pendidikan.

2.Secara Praktis
a.Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memotivasi anak didik agar gemar membaca buku-buku yang berhubungan dengan pelajaran maupun pendidikan.
b.Sebagai bahan bacaan di perpustakaan, sehingga para mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut mendapat acuan
Metode Penelitian
Untuk mengumpulkan dan menganalisa serta menggambarkan tentang Urgensi Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di SMP Khoiriyah Jombang, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Metode kualitatif deskriptif yang dikemukakan oleh Bagdon dan Taylor adalah: 
Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Tipe penelitian diarahkan pada latar dan individu secara holistic (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai suatu keutuhan.8 

Dalam penelitian ini peneliti merupakan alat atau pengumpul data utama (instrumen), dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan documenter. Sedangkan data yang diperoleh dianalisis secara induktif dan ditafsirkan secara kualitatif deskriptif. Agar penelitian ini benar-benar dapat dipercaya (reliable), maka peneliti berusaha melakukan pengecekan ulang terhadap kebenaran informasi yang diperoleh (verifikasi) dengan subyek atau mengkonfirmasikan dengan beberapa pihak yang terkait dengan penelitian (trianglasi).9 
Sedangkan yang dimaksud dengan penelitian yang bersifat deskriptif adalah suatu penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian deskriptif, tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan seperti yang ditemui dalam penelitian eksperimen. Tujuan penelitian adalah untuk melukiskan variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi.10 
Jadi dalam penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada, tidak dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel antarsenden yang menyebabkan suatu gejala atau kenyataan sosial. Karenanya pada penelitian ini tidak dimaksudkan dan tidak dilakukan pengujian hipotesis (non hipotesis)
1.Populasi dan sampel 
Menurut Nasution tidak ada pengertian populasi dalam penelitian kualitatif, sedangkan sampling berbeda penafsirannya dengan metode yang lain. Sampling adalah pilihan peneliti yang meliputi apa, dari peristiwa apa, dan siapa yang dijadikan fokus pada suatu saat dan situasi tertentu, karena itu dilakukan secara terus-menerus sepanjang penelitian. Jadi sampling bersifat pusposif yaitu tergantung tujuan fokus pada suatu saat.11 
Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Jadi yang peneliti jadikan sampel adalah mereka yang berkompetensi dan terlibat langsung dengan pelaksanaan Supervisi pendidikan baik itu kepala sekolah, guru maupun staf yang lain. 
Mengenai jumlah atau banyaknya sampel dalam penelitian ini tidak ditetapkan secara kualitatif, tetapi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan informasi yang diperlukan
2.Jenis Data
Menurut Lofland sebagaimana yang ditulis oleh Lexy J. Moloeng bahwa “Jenis data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan”. Berikut ini adalah jenis data yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini:
a.Kata-kata atau tindakan. 
Yaitu kata-kata atau tindakan dari orang-orang yang diwawancarai atau diamati. Ini merupakan data utama, sebab dengan kata-kata dan tindakan inilah kita akan bisa menerima informasi secara langsung, karena dalam kegiatan ini kita bisa mengadakan 3 hal sekaligus yaitu melihat, mendengar dan bertanya
b.Data tertulis
Baik berupa arsip, catatan, dokumen pribadi, dokumen resmi dan lain-lain. Data ini merupakan data pelengkap apabila ternyata kita temukan di lapangan yang tidak mungkin kita temukan hanya dengan kata-kata atau tindakan.12 

c.Data statistik
Keterangan atau illustrasi mengenai sesuatu hal, bisa berbentuk kategori, misalnya, rusak, senang, baik, puas, berhasil, gagal, dan sebagainya. Atau berbentuk bilangan, kesemuanya ini dinamakan data statistik.13 
3.Sumber data
Dalam penelitian ini akan digali data dari beberapa sumber yang sangat berguna. Lebih lanjut data yang diperoleh akan dianalisa. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.14 
Sumber data yang akan digunakan bisa berupa benda, gerak atau proses tertentu. Sumber data di sini disesuaikan dengan jenis datanya, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer atau disebut dengan data utama, sedangkan data sekunder berfungsi sebagai pelengkap dan pendukung terhadap sumber data primer. Adapun data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 
a.Sumber data primer diperoleh dari:
1)Kepala Sekolah SMP Khoiriyah Jombang
2)Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan supervisi pendidikan 
b.Sumber data sekunder yaitu penulis peroleh dari buku, majalah, surat kabar, dokumen resmi dan lain-lain.

4.Metode Pengumpulan data
Dalam suatu penelitian penerapan suatu metode seperti halnya pengumpulan data banyak dipengaruhi oleh tujuan penelitian, lokasi, biaya, waktu serta yang ingin dicapai dalam proses penting. Ada beberapa metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data skripsi ini antara lain: 
a.Observasi 
Yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan yang khusus dan pencatatan yang sistematis ditujukan pada satu atau beberapa fase masalah dalam rangka penelitian, dengan maksud untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. 
Metode ini penulis gunakan untuk mengamati pelaksanaan supervisi yang ada di SMP Khoiriyah Jombang. 
b.Wawancara
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya (pewawancara) dengan si penjawab (responden) dengan menggunakan alat yang di sebut interview guide (pedoman wawancara)15 Adapun pedoman interview yang kami gunakan adalah semi struktural berupa sederet naskah pertanyaan yang telah berstruktur berupa garis besar kemudian satu persatu diperoleh dengan mengomentari keterangan lebih lanjut dari informan. 
Dalam interview ini peneliti akan menempatkan informan sebagai konsultan dan mitra kerja, dengan lebih banyak menggunakan pendekatan persuasif (kekurangan). Sedangkan data yang kami inginkan dalam pendekatan ini antara lain: sejarah berdirinya SMP Khoiriyah, Program Supervisi yang ada di sekolah, Pelaksanaan supervisi, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya dan sebagainya. 
c.Dokumentasi
Yaitu metode penelitian untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, Transkrip, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda dan sebagainya.16. Metode ini penulis gunakan untuk menggali data tentang: jumlah Guru dan staf, nama-nama guru, dan lain-lain. 
d.Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan data statistik. Salah satu fungsi pokok data statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami.17
Pada umumnya penelitian kualitatif berdasarkan perspektif interaksionis simbolik bersifat induktif. Kita berangkat dari kasus bersifat khusus berdasarkan pengalaman nyata (ucapan atau perilaku subyek penelitian atau situasi lapangan penelitian) untuk kemudian kita rumuskan menjadi model, konsep, teori, rinsip, proposisi, atau definisi yang bersifat umum.18
Dalam penelitian kualitatif, apabila data yang telah terkumpul, yang merupakan data kualitatif, maka data tersebut dikelola dengan menggunakan proses berfikir induktif yaitu menarik kesimpulan dari pernyataan khusus ke pernyataan umum. Pernyataan khusus tidak lain adalah gejala, fakta, data, informasi dari lapangan dan bukan teori 19. Cara kerjanya dimulai dari observasi atas suatu data yang kongkrit atau fakta yang khusus dan digambarkan dengan kata-kata atau kalimat kemudian dipisah-pisahkan untuk memperoleh kesimpulan. 
Analisa penelitian ini dilakukan secara terus-menerus sejak awal penelitian dan selanjutnya di sepanjang melakukan penelitian. Jadi semenjak memperoleh data dari lapangan baik dari hasil observasi, wawancara atau dokumentasi langsung dipelajari dan dirangkum, ditelaah, dan dianalisis sampai akhir penelitian. Selanjutnya alur analisis data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: 
1)Reduksi data, yaitu proses memilih, menyederhanakan memfokuskan, mengabstraksikan dan mengubah data kasar ke dalam catatan lapangan.
2)Penyajian data, yaitu suatu cara merangkum data dalam suatu organisasi yang memudahkan untuk pembuatan kesimpulan atau tindakan yang diusulkan. 
3)Menarik kesimpulan dan verifikasi dari permulaan pengumpulan data. Seorang penganalisa mula-mula mencari arti benda, mencatat ketentuan pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur, sebab akibat dan preposisi sejak awal pengumpulan data. Kesimpulan itu dirumuskan dengan longgar, terbuka, selektif dan kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh20 

Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan tersebut adalah sebagai berikut Bab pertama adalah membahas pendahuluan yang isinya memuat tentang latar belakang dan selanjutnya perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan di tutup dengan sistematika pembahasan. 
Bab kedua adalah membahas landasan teori yang memuat uraian pengertian Supervisi pendidikan, teknik supervisi, tujuan dan sasaran supervisi, fungsi dan peranan supervisi pendidikan, faktor pendukung dalam supervisi, faktor kendala dalam supervisi dan penanggulangannya
Bab ketiga adalah membahas tentang gambaran umum obyek penelitian yang berisikan tentang sejarah berdirinya SMP Khoiriyah Jombang, keadaan geografis, visi dan misi sekolah, sarana dan prasarana, keadaan pendidikan dan keadaan siswa, serta atruktur organisasi SMP Khoiriyah Jombang. 
Bab keempat adalah membahas tentang diskripsi penelitian dan analisis data. 
Bab kelima adalah membahas tentang kesimpulan dan saran.
Dan bagian akhir dari skripsi ini penulis cantumkan daftar pustaka serta lampiran-lampiran























BAB IV
HASIL PENELITIAN

Deskripsi Penelitian Fisik
Lokasi sekolah berada di pinggiran Kecamatan Sumobito dalam kompleks pendidikan yaitu berdekatan dengan sekolah-sekolah lain adapun batas sebelah timur adalah desa clumret, barat desa Medanbakti, selatan desa Kedungpapar, dan Utara desa Ingas.
Adapun kondisi obyektif SMP Khoiriyah adalah sebagai berikut:
Identitas sekolah
Nomor statistik sekolah : 204060416054
Nomor Identitas sekolah : 200010
Nomor data sekolah : E. 04152005
A.Nama sekolah : SMP KHOIRIYAH
B.Alamat sekolah 
3.Jalan : Kauman No. 1
4.Desa : Sumobito
5.Kecamatan : Sumobito
6.Kabupaten : Jombang
7.Propinsi : Jawa Timur
8.Kode Pos : 61483
9.Kode Area/Nomor telp. : (0321) 494030
J.Sekolah didirikan tahun : 1964
K.Nomor Rekening sekolah : 0112379479 Bank Jatim Cabang Jombang
L.Bentuk Sekolah : Biasa (komersial)
M.Status sekolah : Swasta
N.Waktu penyelenggaraan : Kombinasi yaitu 
15.Pagi pukul 06.45 – 14.00
16.Siang pukul 13.00-17.00
Q.SK/Izin pendirian sekolah : 4313/063/415/30/2003, 5 Agustus 2003
R.Akkreditasi : 
19.Status Akreditasi : DIAKUI
20.Surat Keputusan : 4215/405.31/2002, 1 Maret 2002
U.Nama yayasan penyelenggara : Al Khoiriyah Sumobito
22.Alamat : Jl Kauman No. 3 Sumobito
23.Desa : Desa Sumobito Kecamatan SUmobito
24.Kabupaten/propinsi : Jombang Jawa Timur
Y.Akte pendirian : No. 09-06-1989, tanggal 10 Juni 1989
Z.Kelompok yayasan : -




Penyajian Data
d.Data Tentang Uraian Program Kerja Tahun 2004-2008
v.tahun ajaran 2004/2005
No 
Jenis kegiatan 
Sumber dana
Besar dana

Fisik 
1.1.Pembangunan kelas baru 1 unit
1.2.Pengadaan meja belajar siswa 24 unit
1.3.Pengecetan gedung
1.4.Perbaikan kamar mandi siswa
1.5.Pengadaan komputer
1.6.Perbaikan komputer
1.7.Perbaikan skat ruang kelas
1.8.Penghijauan di sekotar lapangan

Imbal dan 
Swadaya
PSBMP
PSBMP
PSBMP
Shol grant
PSBMP
PSBMP

62.500.000

4.500.000
724.000
5.000.00
2.500.000
600.000
3.200.000

Non fisik 
2.1. Akademik
2.1.1. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti ujian nasional 
2.1.2. Mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan (MGMP) menambah pengetahuan guru dan karyawan
2.1.3. Mengikut sertakan pelatihan ujian nasional (Try Out)
2.1.4. Mengadakan bimbingan belajar
2.2. Non Akademik
2.2.1 Jum’at bersih lingkungan
2.2.2 mengadakan lomba-lomba kegiatan yang ada hubungannya dengan meningkatkan kesadaran siswa terhadap fungsi kerja sama
2.2.3. mengadakan latihan pramuka
2.2.4. mengadakan kegiatan keagamaan/tartil
2.2.5. pelatihan olahraga
2.2.6. mengadakan kursus komputer gratis yang pesertanya dari siswa kelas VI MI


Swadaya PSBMP


PSBMP



Swadaya 

PSBMP

Infaq rutin tiap jum’at


PSPMB
PSPMB
PSPMB

PSPMB




3.200.000


8.500.000



2.172.000

5.430.000

560.00



2.970.000
5.490.000
2.564.000

2.564.000




vi.Tahun ajaran 2005/2006
No 
Jenis kegiatan 
Sumber dana
Besar dana

Fisik 
1.Pembangunan kelas baru 1 unit
2.Pengadaan meja belajar siswa 24 unit
3.Pengecetan gedung
4.Perbaikan kamar mandi siswa
5.Pembuatan bangku 30 unit 
6.Pembuatan rak perpustakaan 
7.Pengecetan gedung
8.Pengadaan komputer
9.Penanaman pohon jati sekitar lapangan oleh raga

Imbal dan 
Masyarakat 

BOS
BOS
BOS
Shol grant
BOS
Swadaya murni
Infaq Jumat

32.500.000
7.500.000

2.400.000
3.900.000
6.000.000
3.500.000
4.500.000
26.000.000
3.600.000


Non fisik 
2.1. Akademik
2.1.1. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti ujian nasional 
2.1.2. Mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan (MGMP) menambah pengetahuan guru dan karyawan
2.1.3. Mengikut sertakan pelatihan ujian nasional (Try Out)
2.2. Non Akademik
2.2.1 Jum’at bersih lingkungan
2.2.2 mengadakan lomba-lomba kegiatan yang ada hubungannya dengan meningkatkan kesadaran siswa terhadap fungsi kerja sama
2.2.3. mengadakan latihan pramuka
2.2.4. mengadakan kegiatan keagamaan/tartil
2.2.5. pelatihan olahraga
2.2.6. mengadakan kursus komputer gratis yang pesertanya dari siswa kelas VI MI sewilayah kecamayan SUmonito dan sekitarnya
2.2.7. Mengadakan kursus gratis menjahit


Swadaya 
BOS

BOS



Swadaya 


Infaq rutin tiap jum’at


BOS
Iuran komite
BOS

BOS
BOS




BOS



3.200.000
5.400.000

8.500.000

3.272.000
5.430.000



760.000



4.500.000
5.490.000
2.564.000

3.300.000
3.600.000




3.000.000

vii.Tahun 2006/2007
No 
Jenis kegiatan 
Sumber dana
Besar dana

Fisik 
5.Pemeliharaan gedung
6.Pemeliharaan komputer
7.Pemeliharaan mesin jahit
8.Pengecetan pagar keliling
9.pengadaan meja kursi siswa 10 unit
10.perbaikan lapangan
11.mengurug lapangan olah raga


BOS
BOS
BOS
BOS
BOS
BOS
BOS

5.000.000
4.500.000
750.000
5.000.000
3.000.000
1.200.000
1.250.000

Non fisik 
2.1. Akademik
2.1.1. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti ujian nasional 
2.1.2. Mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan (MGMP) menambah pengetahuan guru dan karyawan
2.1.3. Mengikut sertakan pelatihan ujian nasional (Try Out)
2.1.4. Mangadakan bimbingan belajar
2.1.5. Mengadakan buku teks siswa bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan Matematika


Swadaya 
BOS

BOS



BOS

BOS
BOS



3.200.000


8.500.000



2.172.000

5.430.000
5.400.000

2.2. Non Akademik
2.2.1 Jum’at bersih lingkungan
2.2.2 mengadakan lomba-lomba kegiatan yang ada hubungannya dengan meningkatkan kesadaran siswa terhadap fungsi kerja sama
2.2.3. mengadakan latihan Pramuka/ PMR
2.2.4. mengadakan kegiatan keagamaan/tartil
2.2.5. pelatihan olahraga volley dan basket

Infaq rutin tiap jum’at


BOS
BOS

BOS

BOS



560.000


2.970.000
5.490.000
3.564.000
4.600.000








viii.Tahun 2007/2008
No 
Jenis kegiatan 
Sumber dana
Besar dana

Fisik 
c.rehabilitasi ruang 2 kelas
d.pemeliharaan mesin jahit 20 unit
e.pengecetan pagar keliling
f.pengadaan mesin kursi siswa 10 unit
g.perbaikan lapangan
h.pengadaan komputer 5 unit

Swadaya
BOS
BOS
Shol grant

BOS
BOS dan komite

75.000.000
750.000
5.000.000
3.000.000

1.200.000
12.500.000

Non fisik 
2.1. Akademik
2.1.1. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti ujian nasional 
2.1.2. Mengikut sertakan guru dalam kegiatan pelatihan-pelatihan (MGMP) menambah pengetahuan guru dan karyawan
2.1.3. Mengikut sertakan pelatihan ujian nasional (Try Out)
2.1.4. Mangadakan bimbingan belajar
2.1.5. Mengadakan buku teks mata pelajaran nasional (Bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan IPA)


Swadaya 
BOS

BOS



BOS

BOS
BOS dan iuran komite



3.200.000


8.500.000



2.172.000

5.400.000
6.000.000

2.2. Non Akademik
2.2.1 Jum’at bersih lingkungan
2.2.2 mengadakan lomba-lomba kegiatan yang ada hubungannya dengan meningkatkan kesadaran siswa terhadap fungsi kerja sama
2.2.3. mengadakan latihan Pramuka/ PMR
2.2.4. mengadakan kegiatan keagamaan/tartil
2.2.5. Kursus sepak bola gratis
2.2.6. Mengadakan kursus komputer gratis
2.2.7. mengadakan kursus menjahit gratis

Infaq rutin tiap jum’at



BOS

BOS

BOS
BOS

BOS dan infaq


560.000
2.970.000


5.490.000

3.564.000

4.600.000
3.750.000

2.400.000
)21
 
2)Penyajian Data Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
Pelaksanaan program pendidikan mengacu pada tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. sehingga mampu untuk menjadi generasi yang tahan banting dan siap tempur dalam pasar bebas yang akan mendatang. 
Dengan mengkaji ulang seluruh program yang ada dan yang telah disahkan oleh kepala sekolah tentunya akan mempercepat tumbuh kembangnya pendidikan dalam evaluasi-evaluasi pendidikan. 
Diantara program-program yang direncakan, termasuk di dalamnya membangun dan memperbaiki sarana penunjang dalam proses belajar mengajar. Untuk merenovasi dan dan perawatan, kesemuanya untuk dana diambilkan dari dari yang berasal dari PSPMB dan dari dana swadaya dari masyarakat maupun infaq dari siswa yang tidak mengikat. 
Dari program-program yang ada, tiap tahunnya diadakan pembaharuan baik itu dalam bidang pelaksanaan proses belajar mengajar maupun penunjang dari proses belajar mengajar di sekolah.
Program yang pertama tahun ajaran 2004/2005 yang diorientasikan dalam kinerja kepala sekolah serta birokrasinya adalah mengadakan pembangunan fisik sekolah berupa pembangunan kelas 1 ruang, pengadaan meja belajar siswa 24 unit, hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang mendukung dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan sampai tahun ajaran 2005/2006. Pengadaan komputer sampai penghijauan halaman di sekitar sekolah di lakukan dengan baik. Hal ini rampung satu tahun. 
Hal tersebut merupakan program kerja yang diselesaikan 1 tahun, sehingga tidak membebani program tahun mendatang untuk melaksanakan program dengan baik. 
Mulai dari kegiatan akademik yaitu mengikutsertakan pelatihan bagi guru yang diadakan tiap tahunnya, serta menambah kegiatan ekstrakurikuler yang dimulai pada tahun ajaran 1994/1995 dan mengikut sertakan para siswa untuk mengikuti try out dan mengadakan bimbingan belajar dalam meningkatkan nilai Ujian Akhir Nasional untuk siswa kelas IX, dan kegiatan ini berlangsung tiap tahunnya, karena memang hal ini adalah kebutuhan yang perlu dipenuhi dalam mendekati akhir semester. 
Adapun untuk ekstrakurikuler diantaranya mengadakan pramuka, dan PMR dan kegiatan yang bersifat sosial kursus komputer gratis bagi siswa MI dan kursus menjahit. Diantara kegiatan yang berhubungan dengan sosial juga diadakan kegiatan keagamaan diantaranya mengadakan tartil Qur’an dan kegiatan keagamaan lain.
Pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, sehingga baik lingkungan pendidikan sekolah ataupun keluarga menjadi penentu keberhasilan belajar anak. tetapi kesadaran akan pentingnya pendidikan akan sangat minim jika dihadapkan pada permasalahan perekonomian.
Dengan upaya peningkatan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan menkadi mutlak adanya. Peranan seorang guru akan menjadi dominan dalam hal ini. Seorang guru dengan motivasi yang tinggi, tentunya etos kerjanya pun akan maksimal. 
Salah satu pendukung dari motivasi guru ini adalah seorang atasan yang disegani dan dihormati, yang mampu memberikan kontribusi, pengayom, mengontrol dan melaksanakan administrasi dengan baik. 
Peran kepala sekolah menjadi dominan di sekolah. karena yang menjalan semua sistem dalam lembaga pendidikan adalah kepala atau pusat control. Apabila kepalaatau pusat control ini teledor, maka anak buah yang dipimpin akan teledor pula. Sehingga perlu teliti dan bijak dalam melaksanakan tugas masing-masing. 
Supervisi pendidikan dalam hal ini menjadi urgent karena tanpa adanya supervisi dan pengawasan, maka seuatu lembaga tidak akan mampu untuk berkembang. seperti halnya yang disampaikan kepala sekolah yaitu bapak Ali Fikri:
Supervisi itu untuk mengevaluasi dan mengontrol cara kerja semua staf dalam menjalankan tugasnya masing-masing. bila tidak ada supervisi maka tidak ada pula perkembangan yang bisa dilihat. Karena kita tidak mengetahui perkembangan atau kemrosotan yang terjadi tempo dulu.22 

Karena pentingnya supervisi ini, maka perlu ada perhatian yang lebih kepada setiap pelaksana supervisi. Baik kepala sekolah atau staff, karena staff juga mempunyai tugas yang harus dilaksanakan sehingga supervisi terhadap tugas yang menjadi tanggung jawabnya merupakan hal yang penting juga.
Supervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di sekolah. Supervisi berintikan program pengajaran dan dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan prasarana, kurikulum, sistem pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung jawab memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan. 
Pusat perhatian supervisor adalah perkembangan dan kemajuan siswa, kaerna itu usahanya berpusat pada peningkatan kemampuan profesional guru dengan segala aspeknya, seperti perbaikan pendekatan, metode dan teknik pengajaran, pengembangan kurikulum, penggunaan alat peraga/alat bantu pengajaran, perbaikan cara dan prosedur penilaian, penciptaan kondisi yang kondusif di sekolah dan sebagainya.23
Melihat begitu pentingnya peranan supervisor atau pengawas dalam peningkatan kualitias pendidikan dan pengajaran di sekolah, maka dalam era sekarang ini pengawas telah ditetapkan sebagai pejabat-pejabat fungsional penuh yang konsekuensinya adalah bahwa setiap pengawaspun harus memiliki wawasan kemampuan profesional melebihi profesional seorang guru, kepala sekolah dan seluruh staf sekolah dalam bidang pendidikan dan administrasi. Bila tidak, maka keberadaan pengawas tidak akan membawa pengaruh apapun terhadap kondisi pendidikan dan pengajaran di sekolah. Bahkan lebih parah pengawas akan dilecehkan kepala sekolah guru dan seluruh staf sekolah. Oleh sebab itu memahami arti supervisi mutlak dihayati oleh setiap pengawas sekolah. 
Evaluasi dilaksanakan setiap akhir semester dan program dibuat setiap tahunnya. sehingga akan lebih mudah dalam pengontrolan, kalaupun ada hal yang perlu untuk dibahas, maka setiap staf dikumpulkan untuk membahas hal tersebut. 
Hal-hal yang kami evaluasi yang antara lain: administrasi, kurikulum, program harian, bulanan, semester, dan program tahunan kegiatan ekstrakurikuler, kehadiran guru dan tindak lanjut dari pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan departemen pendidikan.24

Pengembangan di bidang pendidikan didasarkan atas falsafah negara pencasila dan diarahkan untuk membentuk manusia-manusiaIndonesia yang ber- Pancasila dan untuk membn\entuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa , dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekertu yang luhur mencintai bangsanya dan mencitai sesama manusia sesuai dengan ketentuan termaktub di UUD 1945.25

Analisa Data
27.Analisis Tentang Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di SMP Khoiriyah 
Sosilisasi kepala sekolah Dalam melaksanakan program kerja yang di buat dan disepakati oleh staff adalah staff SMP Khoiriyah berkoordinasi secara aktif dengan kepala sekolah dari sekolah lain dan atas persetujuan dari pengurus yayasan Khoiriyah. sehingga ada hubungan mutualisme dalam tubuh yayasan maupun sekolah. 
Pelaksanaan proses belajar mengajar berjalan dengan baik, karena semua absent baik guru maupun siswa harus diisi. di samping itu para guru juga mempunyai tanggung jawab membuat RPP dan Promes serta Prota sehingga keberhasilan pembelajaran terletak dalam kesesuaian antara program yang direncakan dengan semua akifitas yang dilakukan. pola pengajarannya atau metode pembelajarannya pun koordinasi dengan kepala sekolah, sehingga sharing yang dilakukan akhirnya memberikan kontribusi yang penting dalam membentuk anak didik yang cerdas.
Supervisi dalam bidang administrasi memang masih ada kendala dalam hal pengarsipan data mulai tahun pendirian sampai sekarang. tetapi hal itu bukan alasan untuk tidak ada pengarsipan, semua arsip yang ada di bukukan di perpustakaan khusus arsip. 
Adapun supervisi dalam bidang kurikulum, yaitu penyesuaian target yang telah direncanakan dengan program yang dilaksanakan, sehingga evaluasi yang akan dilakukan dalam pertemuan rapat tidak ada kekosongan
Rapat sekolah diadakan setiap bulan dan setiap semester, sehingga kepala sekolah mengetahui kelemahan-kelemahan para guru.
Membangun relasi dengan kepala sekolah lain merupakan pendukung dalam pelaksanaan supervisi, karena sebagai acuan dan referensi dalam pengawasan dan pelaksanaan supervisi pendidikan. 
Kita tidak bediri sendiri dalam melaksanakan supervisi, ada pihak-pihak terkait yang kami rekrut untuk mendapatkan data atau referensi untuk dapat kami sadur menjadi program yang bisa kami laksanakan dalam setiap semester, tanpa meninggalkan program yang ada di sekolah. 26

Koordinasi yang dilaksanakan dalam lembaga Khoiriyah ini memang rapi, dilihat dari tata administrasi yang dibukukan, absent guru, absent siswa, RPP, program bulanan, semester dan program tahunan. pengarsipan dam pelayanan terhadap wali murid. 
Kalau dilihat dari nilai managerial (Fungsi management) Supervisi mengandung nilai yang lebih dalam pengembangan pendidikan secara kontinyu tapi pasti, dibanding dengan supervisi yang dilaksanakan hanya setahun sekali. 
28.Analisa tentang urgensi supervisi pendidikan
Semakin jauh pembahasan tentang supervisi pendidikan bukan hanya perbaikan guru saja, melainkan menstimulir dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru. Implikasi dari perubahan masyarakat misalnya akan membawa konsekuensi dalam mengatur langkah-langkah perbaikan pengajaran. Perubahan masyarakat itulah yang menentukan dimensi baru terhadap fungsi supervisi.
Sekolah sebagai suatu sistem memiliki komponen inti yang terdiri dari input, proses dan output. Komponen-komponen tersebut tidak dapat dipisashkan satu sama lain, karena merupakan satu kesatuan yang salaing terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan derap langkah dalam pelaksanaan program sekolah. Oleh karena itu perlu disadari bahwa perubahan satu komponen akan berpengaruh terhadap komponen-komponen yang lain. Dengan demikian, berpikir sistem berarti tidak memandang komponen secara parsial, tetapi saling terpadu satu sama lain.
Supervisi juga bisa didukung oleh Iklim sekolah dan iklim ini memegang peranan penting, sebab iklim itu menunjukkan suasana kehidupan dan pergaulan di sekolah itu. Iklim itu menggambarkan bagaimana kebudayaan, tradisi-tradisi dan cara bertindak personalia yang ada di sekolah, khususnya di kalangan guru-guru.sedangkan arti iklim itu sendiri adalah keseluruhan sikap guru-guru di sekolah terutama yang berhubungan kesehatan dan kepuasan mereka.
Perasaan aman dan puas di kalangan guru-guru akan memberikan dampak yang positif terhadap moral kerja guru. Moral kerja sebagai sikap individu atau kelompok terhadap kerjasama dan ekonomi. 
Adapun hal lain yang dapat meningkatkan kualitas dari hasil evaluasi supervisi adalah kenaikan pangkat adalah faktor lain yang mendukung keberhasilan mengorganisasi guru. Kepangkatan ini bertalian dengan perasaan aman dan puas di kalangan guru-guru yang bekerja di sekolah. Karena kepangkatan ini menyangkut harga diri, kemungkinan menduduki jabatan yang lebih baik, dan peningkatan penghasilan. Walaupun pangkat itu belum tinggi, tetapi kalau proses pengusulannya berjalan lancar, akan dapat memberikan perasaan lega pada guru yang bersangkutan. 
Adapun peningkatan kesejahteraan sebagai salah satu faktor pendukung untuk mengorganisasi guru, sangat terasa di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebab rata-rata gaji guru di negara-negara ini belum menjamin kehidupan yang layak. Hal ini bisa diamati sendiri di negara kita ini. Hampir semua guru bekerja di tempat lain sebagai sambilan disamping pekerjaannya sebagai guru tetap di sekolah. Malah ada juga guru-guru yang melaksanakan kerja sambilan lebih dari satu tempat, bahkan ada yang bekerja sambilan di bidang pendidikan. Memang fenomena ini bisa dimaklumi, karena demi mencukupi kehidupan mereka agar kebutuhan bisa terpenuhi dan menjadi keluarga yang lebih baik dan cukup.
Memperhatikan kenyataan ini maka seyogyanya sekolah mengusahakan kesejahteraan guru-guru itu seoptimal mungkin asal tidak bertentangan dengan peraturan yang ada. Prinsip mengusahakan kesejahteraan bawahan memang ada dalam setiap organisasi. Tetapi aktifitas ini bukanlah yang utama. Melainkan sebagai sampingan dan selalu dilakukan dalam kaitannya dengan pencapai tujuan organisasi. 
Faktor terakhir yang dapat membantu pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah adalah kesempatan belajar lebih lanjut. Kesempatan belajar lebih lanjut ini dapat dilakukan dalam bentuk seminar, mengikuti penataran, dan belajar pada suatu lembaga pendidikan tertentu. Bentuk belajar yang terakhir, dapat berupa belajar sambil bekerja, mengikuti program universitas terbuka atau sebagai tugas belajar. 
Oleh karena urgensi dari supervisi atau pentingnya supervisi dalam pendidikan karena memiliki peranan yang besar dalam pola pikir dan pengembangan kajian dalam lingkup pendidikan, khususnya hal yang di supervisi maupun evaluasi dari supervisi yang dilaksanakan. 
Dari deskripsi di atas, kita dapat menarik suatu benang merah bahwa pelaksanaan supervisi pendidikan di SMP Khoiriyah Jombang termasuk baik ini karena adanya peningkatan program pendidikan yang di rencanakan dan penambahan-penambahasan kurikulum ekstrakurikuler yang diadakan. Adapun urgensi supervisi adalah merupakan hal yang penting karena supervisi memberikan kontribusi kepada para guru maupun supervisor dalam penilaian pengembangan pendidikan. walaupun hanya mengadakan kursus komputer gratis di wilayah Sumobito saja, tetapi hal ini di sambut baik oleh beberapa lembaga dan sekolah untuk ikut berpartisipasi.
Di sisi lain supervisi pendidikan ini telah memberikan juga motivasi dan dorongan kepada anak-anak tersebut untuk berprestasi dan mendapat nilai raport yang baik dan mendapatkan ranking yang tinggi. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rapot dari masing-masing siswa yang kami terima dari guru kelas (wali kelas) masing-masing siswa tersebut. 








DAFTAR PUSTAKA



Aan Komariah, dan Cepti Triatna, Visionary Leadership menuju sekolah efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006)

Ametembun, Supervisi Pendidikan, (Bandung: IKIP, 1976)

Deddy Mulyasa, Metodologi penelitian kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003)

Depag RI, Pedoman Pengembangan Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003), 

Hendyat Sutopo dan Wasty Sumanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Malang: Bina Aksara, 1984), hal 40

IKAPI, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, (Yogyakarta: Kanisius, 1984)

Made Pidarta, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992)

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES. 1995)

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990)

Mohammad Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988)

Moloeng J.Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya. 2003)

Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, ( Bandung: Angkasa, 1993)

Nana Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996)

Nana Sudjana dan Ulung Laksana, Menyusun Karya Tulis Ilmiah, (Bandung: Sinar Baru, 1992)

Nasution, Metode Penelitian Naturalistic kualitatif, (Bandung: Tarsito, 1992

Ny. Roestiyah N.K. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, (Bandung: Bina Aksara, 1982)

Piet. A. Suhertian dan Frans Mataheru, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982)
 
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta. 1996)

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Winardi, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masuk